Posted by : Unknown
Kamis, 12 Desember 2013
MATA
Mata adalah organ penglihatan
yang mendeteksi cahaya. Yang dilakukan mata yang paling sederhana tak lain hanya
mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang
lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual.
Organ mata manusia
Organ luar
Organ dalam
Bagian-bagian pada organ mata bekerja
sama mengantarkan cahaya dari sumbernya menuju ke otak untuk dapat
dicerna oleh sistem saraf. Bagian-bagian tersebut adalah:
·
Sklera
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
Merupakan bagian dinding mata yang berwarna putih. Tebalnya rata-rata 1 milimeter tetapi pada irensi otot, menebal menjadi 3 milimeter.
·
Pupil dan iris
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya. Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.
·
Lensa mata
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal.
·
Retina atau Selaput Jala
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.
Sistem kerja mata
Mata manusia memiliki cara kerja
otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke
semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau
ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat
melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat di
belakangnya terdapat iris, selain memberi warna pada mata, iris juga dapat
mengubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan
bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris
akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya
bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata.
Sistem pengaturan otomatis yang bekerja pada mata bekerja sebagaimana berikut.
Ketika cahaya mengenai mata sinyal
saraf terbentuk dan dikirimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang
keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan
memerintahkan sejauh mana otot di sekitar iris
harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini
adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan
retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot di sekeliling lensa cahaya
yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu
difokuskan ke retina. Semua sistem yang telah kami sebutkan tadi berukuran
lebih kecil, tapi jauh lebih unggul daripada peralatan mekanik yang dibuat
untuk meniru desain mata dengan menggunakanteknologi terbaru, bahkan
sistem perekaman gambar buatan paling modern di dunia
ternyata masih terlalu sederhana jika dibandingkan mata. Jika kita renungkan
segala jerih payah dan pemikiran yang dicurahkan untuk membuat alat perekaman
gambar buatan ini kita akan memahami betapa jauh lebih unggulnya teknologi
penciptaan mata.
Jika kita amati bagian-bagian lebih
kecil dari sel sebuah mata maka kehebatan penciptaan ini semakin
terungkap. Anggaplah kita sedang melihat mangkuk kristal yang penuh
dengan buah-buahan, cahaya yang
datang dari mangkuk ini ke mata kita menembus kornea dan iris kemudian
difokuskan pada retina oleh lensa jadi apa yang terjadi pada retina, sehingga
sel-sel retina dapat merasakan adanya cahaya ketika partikel cahaya yang
disebut foton mengenai
sel-sel retina. Ketika itu mereka menghasilkan efek rantai layaknya sederetan
kartu domino yang tersusun
dalam barisan rapi. Kartu domino pertama dalam sel retina adalah sebuah molekul
bernama 11-cis retinal. Ketika sebuah foton mengenainya molekul ini
berubah bentuk dan kemudian mendorong perubahan protein lain yang
berikatan kuat dengannya yakni rhodopsin.
Kini rhodopsin berubah menjadi suatu
bentuk yang memungkinkannya berikatan dengan protein lain yakni transdusin. Transdusin ini
sebelumnya sudah ada dalam sel namun belum dapat bergabung dengan rhodopsin
karena ketidak sesuaian bentuk. Penyatuan ini kemudian diikuti gabungan
satu molekul lain yang
bernama GTP kini dua protein yakni rhodopsin dan transdusin serta 1
molekul kimia bernama GTP
telah menyatu tetapi proses sesungguhnya baru saja dimulai senyawa bernama GDP
kini telah memiliki bentuk sesuai untuk mengikat satu protein lain
bernama phosphodiesterase yang senantiasa
ada dalam sel. Setelah berikatan bentuk molekul yang dihasilkan akan
menggerakkan suatu mekanisme yang akan memulai serangkaian reaksi kimia dalam sel.
Mekanisme ini menghasilkan reaksi ion dalam sel dan menghasilkan energi listrik, energi ini merangsang
saraf-saraf yang terdapat tepat di belakang sel retina. Dengan demikian
bayangan yang ketika mengenai mata berwujud seperti foton cahaya ini meneruskan
perjalanannya dalam bentuk sinyal listrik. Sinyal ini berisi
informasi visual objek di luar mata. Agar mata dapat melihat sinyal listrik
yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan dalam pusat penglihatan di otak.
Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung satu sama lain ada celah kecil
yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu bagaimana sinyal listrik ini
melanjutkan perjalanannya di sini serangkaian mekanisme rumit terjadi energi
listrik diubah menjadi energi kimia tanpa
kehilangan informasiyang sedang dibawa dan dengan cara ini informasi diteruskan
dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya. Molekul kimia pengangkut ini yang
terletak pada titik sambungan sel-sel saraf berhasil membawa informasi yang
datang dari mata dari satu saraf ke saraf yang lain.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya,
sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal listrik dan melanjutkan perjalanannya ke
tempat titik sambungan lainnya. Dengan cara ini sinyal berhasil mencapai pusat
penglihatan pada otak, di sini sinyal tersebut dibandingkan informasi yang ada di
pusat memori dan bayangan
tersebut ditafsirkan akhirnya kita dapat melihat mangkuk yang penuh
buah-buahan sebagaimana kita saksikan sebelumnya karena adanya sistem sempurna yang
terdiri atas ratusan komponen kecil ini dan semua rentetan peristiwa yang
menakjubkan ini terjadi pada waktu kurang dari 1 detik.